Benarkan Tinggi Badan Mengalami Penyusutan Ketika Memasuki Usia Lanjut

Post On October 26, 2022 by Admin TempatSpa.com
...

TempatSpa.com Jakarta Tubuh ditopang oleh tulang. Ketika menginjak usia lanjut akan terjadi perubahan otot, tulang, sendi dan jaringan lain dalam tubuh.

 

Secara ilmiah penyusutan otot disebut dengan sarcopenia. Gejalanya mulai muncul ketika menginjak usia 30-an. Seseorang akan mengalami kehilangan massa otot sekitar tiga sampai lima persen tiap dekade. 

 

Otot berfungsi untuk menjaga tubuh agar dapat mempertahankan posisi tegak. Berkurangnya kemampuan otot untuk mempertahankan postur dapat membuat seseorang menjadi bungkuk dan terlihat lebih pendek. 

 

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya tulang merupakan penopang tubuh agar dapat berdiri tegak. Ketika kesehatan tulang menurun akan terjadi penyusutan tinggi badan. Tulang memiliki jaringan ikat yang sangat kompleks dan dapat menyesuaikan ukuran serta bentuk sebagai respons terhadap beban mekanis. 

 

Puncak pertumbuhan massa tulang dicapai ketika memasuki usia remaja akhir, kemudian akan melambat sampai seseorang mencapai pertengahan usia 20-an. 

 

Ketika memasuki usia 35-40 tahun, seseorang akan kehilangan lebih banyak tulang dibandingkan yang dihasilkan. Hal tersebut juga bisa menyebabkan osteoporosis dimana massa tulang menjadi sangat rendah dan terjadi kerapuhan tulang terus memburuk. Pada sebuah penelitian bahwa pria lebih berpotensi mengalami penyusutan tinggi badan. 

 

Seseorang yang memasuki usia paruh baya atau lanjut usia kerap merasa nyeri di bagian pinggul, lengan bawah serta tulang belakang yang turut mengubah postur.

 

Penyebab penyusutan tinggi badan juga dapat berhubungan dengan sejumlah perubahan metabolik dan fisiologis yang dapat berdampak pada kesehatan. Selain itu, berkurangnya tinggi badan juga dapat menjadi penanda kurangnya kesehatan secara umum atau gizi buruk. 

 

Ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan agar terhindar sarkopenia dan osteoporosis. Salah satunya dengan olahraga secara teratur sejak dini. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa menjaga kekuatan tulang di masa muda memberikan perlindungan saat mencapai usia lanjut. 

 

Selain itu, penyusutan tulang dan penurunan berat badan juga dapat disebabkan oleh gen, namun faktor gaya hidup juga dapat mempengaruhi efek penuaan terhadap kesehatan. Seperti terlalu banyak merokok dan minum alkohol dapat mempengaruhi kesehatan tulang. 

 

Hal yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kesehatan tulang lainnya dengan tidak melewatkan sarapan. Pilih sarapan yang mengandung banyak kalsium atau vitamin D. Sumber kalsium yang baik untuk tubuh adalah keju, susu, yoghurt, kacang kedelai dan sereal. 

 

Vitamin D juga dapat Anda dapatkan dari berjemur dibawah sinar matahari. Namun jangan asal pilih waktu berjemur. Cobalah rutin berjemur setidaknya 2 - 3 kali seminggu tepatnya sebelum pukul 9 selama 5-15 menit.